> " do not only work hard but work smartly - jangan hanya bekerja dengan keras, tetapi bekerjalah dengan cerdas

Hidup Merantau

Bagi sebagian besar orang yang kurang beruntung, merantau sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan hidupnya, termasuk saya. Ada yang merantau sejak remaja atau saat sudah dewasa bahkan ada yang harus hidup merantau saat umur sudah tua. Secara harfiah, merantau bisa diartikan sebagai kegiatan migrasi, pindah tempat tinggal dan hidup di daerah selain asal kelahirannya untuk bekerja, mencari pengalaman dan/atau untuk mencapai kesuksesan secara finansial dan sosial. Menurut Wiki, merantau adalah suatu aktivitas di mana seseorang pergi dari tempat asalnya ke daerah lain.

Saya sendiri secara resmi mulai merantau sejak masuk Kuliah di Kota Medan kemudian dilanjutkan mencari kerja di Ibukota Negara Indonesia sampai sekarang terdampar di Bekasi, masih tetap melakoni pekerjaan yang sama: merantau. Jika dihitung2 kurang lebih sudah 7 tahun hidup merantau, jauh dari orangtua, tetangga, masyarakat dan daerah kelahiran. Banyak hal yang melatarbelakangi mengapa orang hidup merantau tapi secara umum disebabkan karena alasan2 sosial dan ekonomi. Ada yang merantau demi pendidikan yang lebih baik karena tidak ada sekolah/universitas yang representatif di daerah asal, ada yang merantau karena suatu pekerjaan yang lebih baik, yang pada umumnya tersedia di kota2 besar. Ada juga yang merantau karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan misalnya pegawai negeri atau tugas negara, ada juga yang merantau karena semata2 ingin mencari pengalaman contohnya, saya mempunyai teman yang bisa dibilang secara ekonomi dan tingkatan pendidikan yang bagus tapi memilih hidup merantau karena ingin menumbuhkan sifat kemandirian dan rasa tanggungjawab, saya sebut dia ‘kurang kerjaan’ dan tentunya masih banyak lagi alasan2 spesifk mengapa orang harus hidup merantau.

Pertanyaannya sekarang, sampai kapankah akan hidup merantau? Saya sendiri belum tahu pasti kapan saya akan mengakhiri hidup merantau ini. Bisa beberapa tahun, sampai tua atau bahkan mungkin untuk selamanya. Terkadang hidup merantau penuh dengan penderitaan. Saat rasa rindu akan kampung halaman menyerang, tidak banyak yang bisa dilakukan. Hidup dirantauan terkadang terasa tidak normal, terkadang merasa ‘kalah’ dari teman2 lain yang tetep tinggal di daerah asal dan tetap bisa survive. Sementara saya harus pergi jauh untuk tujuan hidup yang sama sebenarnya, yaitu kebahagiaan. Apakah hidup merantau itu sebuah pilihan? Iya, karena secara sadar kita putuskan dan lakoni untuk meraih apa yang kita cita2kan. Apakah hidup merantau itu paksaan? Iya, karena alam bawah sadar sebenarnya masih merasa bahwa tidak ada tempat yang seindah daerah kelahiran. Merantau menjadi sebuah paksaan ego atas hati nurani. Ego untuk mencapai berbagai macam hal atas nama kebahagiaan.