> " do not only work hard but work smartly - jangan hanya bekerja dengan keras, tetapi bekerjalah dengan cerdas

hariku


Apa yang terlintas di pikiran anda tentang hari? hari adalah waktu yang kita isi dengan kegiatan atau aktifitas kita sehari-hari. Dari bekerja, bermain, dan beristirahat, dll. Atau secara ilmu Hari dapat disimpulkan sebagai kumpulan jam, menit, dan detik yang di perhitungkan berdasarkan putaran bumi pada porosnya. Atau ada pengertian lain dari pembaca sekalian?? sialakan beri komentar anda! Tidak masalah, kita hanya sharing saling bertukar pandangan koq.. Ada banyak hari, senin-selasa-rabu-kamis-jumat-sabtu-minggu. Yang jadi pertanyaan adalah, hari apakah yang terdahulu senin atau minggu?

Setiap Hari dalam Hidupmu adalah Istimewa....

Apa istimewanya hari ini buat saya??? ya, hari ini hari Ulang tahun saya, genap berusia 26 tahun. Istimewanya apa? ya, saya menghabiskan waktu bersamanya. Walaupun hanya bisa bermain game, tapi aku merasa bahagia dia menemaniku saat aku membutuhkannya. Telat bangun tidak jadi masalah lagi buatku. Bisa bersamanya sehari penuh saja sudah sangat membuatku merasa dekat sekali bersamanya.

Setiap Hari dalam Hidupmu adalah Istimewa....

Apa hanya untuk hari ini saja kah aku dapat merasakan hal yang sama? Saya yakin dan percaya dengan kalimat Setiap hari dalam hidupmu adalah istimewa. Suatu saat kelak, kita bisa bersama-sama, kita bisa berjalan sambil bergandengan tangan. Tuhan itu maha pengasih dan penyayang buat umatNya.

Setiap Hari dalam Hidupmu adalah Istimewa....

Apa lah kata selain terima kasih, kalau pun ada itu yang akan saya sampaikan buat saudara-saudari sekalian, keluarga, teman-teman lainnya yang telah memberi ucapan, motivasi dan lain-lainnya lewat jejaring sosial Facebook dan via SMS sekalian.. Semoga, kita semua semakin dikuatkan dan diberi berkat yang melimpah dalam mengarungi lautan kehidupan ini.

sekian,-





JALANAN

Siang ini kupacu kembali sepeda motorku, cuaca agak tidak menentu menemaniku untuk perjalanan menuju tempat aku bekerja. Jakarta Pusat tempat ku bekerja, memang jarak yang cukup lumayan jauh dari tempat aku tinggal, bekasi. Jarak tempuh 29 Km dari tempat aku tinggal menuju tempat kerja sudah biasa dan harus aku lakukan. Belum lagi jika aku nginap di rumah sepupu, yang berjarak 9 Km dari tempat tinggal. Nah, di siang ini aku berangkat dari rumah sepupuku, tidak ada sedikit tersirat dalam pikiran ini akan terjadi pertengkaran. Berkendara dengan nyalip kiri-kanan sudah menjadi kebiasaan dan keharusan aku lakukan di jalanan ibukota, demi mengejar waktu (jika telat.red) dan demi mengejar gengsi (anak muda rek.. .red) di jalanan. Nah, entah kenapa pada masa seperempat perjalanan menuju tempat kerja, ada orang dengan mengendarai motor matic menyalip aku dengan tiba-tiba, sontak aku kaget bukan kepalang... Aku pikir iseng, so aku mulai beraksi (hemm, udah kayak lagu kota* ja) dengan motor kesayanganku, BGZ. Salip-menyalip pun terjadi di jalan kalimalang. Aku ga pikir panjang, toh sudah punya pengalaman buruk di jalanan ibukota ini. Tiga kali jungkir balik mencium aspal rasanya sudah tidak takut lagi untuk menuju kesana. Tapi, dengan pengalaman buruk itu, aku semakin harus lebih berhati-hati. Nah, pada saat dia hendak menyalip dari kanan, dimana di depan aku itu ada sebuah mobil mikrolet dan tiba-tiba dari arah berlawanan muncul sebuah mobil box. Hampir aja dia itu laga kambing di jalanan kalau tidak aku mengalah memberi dia ruang untuk jalan sejajar dengan aku. Setelah itu, aku memperlambat laju sepeda motorku, dan dia berusaha mendekati aku dan menyalip lagi di depan aku. Aku semakin bingung dan sempat emosi juga, mulai lagi aku menunjukkan aksi yang tak seberapa itu jika dibandingin dengan lae Valentina Ossy. Tak berapa lama kemudian, lampu merah yang menghentikanku. Dan dia pun, yang mengendarai motor matic itu dang menghampiriku, dan berusaha meraih kerah jaket aku dan berkata "kamu gak senang sama saya?". Aku malah tertawa dengan pertanyaan atau peryataan yang dia lontarkan. Aneh tidak, tidak mendung dan tidak mau hujan bahkan cuaca tidak begitu panas untuk ukuran siang hari. Dia pun keliatan marah sekali atas tindakan yang saya lakukan sebelumnya selama beraksi di jalanan. huhhhffftt..

Seorang p**isi ternyata, yang lepas tugas yang hanya memakai celana dan kaos coklat dan jaket jeans yang menutupinya. Aku pun sempat kehilangan nyali setelah melihatnya dengan jelas. Tapi aku masih berpikir panjang, tidak ada gunanya beradu pendapat di jalanan, yang toh aku akan tetap bersalah. Namun di balik itu, aku sempat juga jadi emosi dengan kata-kata dia yang berkata "Apa mau ku tembak kau?" Omongan wajar kah dari seorang aparat kepada sipil yang tidak jelas apa salahnya? Dimanakah wibawa seorang yang katanya pengayom dan pelindung masyarakat? Apa karena punya senjata makanya berani mengancam sipil seperti saya? Jujur saja, saya dari kecil sudah memegang senjata, saya keluarga aparat juga. Saya tidak mau, nama baik keluarga saya juga tercoreng hanya karena emosi jalanan. Minta maaf tetap aku lakukan, walau aku tidak merasa bersalah sedikitpun. Entah memang bersalah, anda pembaca lah yang menilai dari kejadian yang aku utarakan ini. Sepertinya dia masih tidak terima maaf yang aku sampaikan, dengan berkata "ya, udah pergi sana, tapi aku akan mengikuti kamu terus". Masih tetap ancaman yang aku terima. Semakin tidak tenang perasaan ini.

Setibanya di pertigaan kalimalang-pondok kelapa aku pun berbelok arah ke arah pondok kelapa, dan dia pun tetap melaju di jalan kalimalang menuju cawang. Sedikit lega perasaan ini. Dan dalam sisa perjalanan menuju tempat kerja, aku masih terus berpikir akan kejadian yang baru aku alami. Kenapa dan mengapa bisa seperti itu tadi ya? Hemm, yang pasti tetap jadi pelajaran juga buatku..




selamat jalan..

Terbangun dari tidurku, aku terima pesan singkat dari abang aku, pesan sekitar setengah jam yang lalu setelah aku terbangun dari tidurku. Mata ini masih berat untuk membaca pesan singkat tersebut, aku ulangi lagi membacanya. Terkejut, sedih, dan sejenak terharu, bingung mau gimana, hampir saja aku lupa membalaskan pesan singkat itu.
Serasa tidak percaya sama sekali. Baru satu minggu yang lalu aku masih bercanda tawa dengan oppung boru {P. br. Simarmata (+)} di dalam penderitaan sakit yang beliau derita. Rumah sakit swasta MP di kota Medan yang menjadi saksi itu. Tidak dapat terlupakan dimana saat-saat terakhir bersamamu, masih kubasuh wajahmu, menyuapi makan melalui selang kecil yang tersambung ke saluran pencernaan melalui lubang hidung. Tidak lama memang aku bisa menemani oppung saat aku disana. Sangat sakit memang dengan kondisi seperti ini. Aku sangat, dan sangat bisa merasakan hal itu.
Selama kurang lebih 48 tahun engkau ada bersamaku, menemaniku, mengajariku hingga aku bertumbuh dan dewasa sampai saat ini. Dan juga engkau tidak lupa memarahiku disaat aku terlena akan kedewasaanku. Bahkan, di masa bahagiaku engkau masih hadir dalam acara wisudaku. Di saat itu pula, engkau datang tepat waktu dimana  bapak tidak bisa mendampingi aku, kala itu oppung boru { br. Sihombing (+)} telah dipanggil menuju rumah Bapa yang kekal. Tapi aku hanya bisa menemanimu sebentar saja disaat engkau tidak berdaya untuk bisa menemaniku, mengajariku, dan memarahiku.   
Banyak kesalahan yang aku perbuat selama aku ada bersamamu oppung, tidak dapat aku lupakan akan amarahmu yang membentuk dan mengarahkan aku untuk lebih baik di mata keluarga dan lingkungan. 
Genap sudah 74 tahun engkau ada di dunia ini, kini engkau telah dipanggil menuju rumahNya. Semoga engkau tenang bersamaNya. Aku yakin dan percaya, oppung berada di tempat bahagia di surga sana. Selamat jalan oppung..